Peringatan Hari Pahlawan di Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya

by - November 11, 2017

Menyambut Hari Pahlawan tahun ini, berbagai kegiatan diadakan di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya. Mulai dari upacara, tabur bunga, hingga pementasan-pementasan.

Di Jakarta, Hari Pahlawan disambut dengan menghelat Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata (10/11/2017). Peringatan ini ditandai dengan bunyi sirene selama satu menit untuk mengenang pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945. Acara dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga di monumen, pembacaan doa, dan ditutup dengan tabur bunga ke beberapa pusara makam pahlawan. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh Wakil Presiden M. Jusuf Kalla, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), anggota TNI/Polri, dan Dharma Wanita.

Sehari sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengadakan penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara Jakarta (9/11/2017). Terdapat empat tokoh yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Tahun 2017, yaitu Almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari Nusa Tenggara Barat, Almarhum Laksamana Malahayati dari Aceh, Almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepulauan Riau, dan Lafran Pane dari Yogyakarta. Sesuai dengan Pasal 26 UUD 1945, tokoh-tokoh tersebut dianggap pernah memimpin dan melaksanakan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Upacara Hari Pahlawan juga diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara (9/11/2017). Ratusan anggota Bregada Rakyat, sebutan untuk prajurit Keraton Yogyakarta, menghadiri upacara ini. Untuk membangun suasana agar mirip dengan upacara prajurit pada zaman dahulu, para Bregada mengenakan busana lengkap keprajuritan dan aba-aba upacara diucapkan menggunakan Bahasa Jawa.

Selain Jakarta dan Yogyakarta, Surabaya yang dijuluki sebagai Kota Pahlawan memiliki serangkaian acara untuk mengenang jasa para pendahulunya. Dimulai dari Parade Surabaya Juang, Drama Kolosal Surabaya Membara, dan Konser Kebangsaan Radio Republik Indonesia.

Rangkaian pertama, yaitu Parade Juang Surabaya digelar pada 5 November 2017. Rute yang ditempuh dimulai dari Tugu Pahlawan hingga Taman Bungkul. Tidak hanya berkeliling, parade juga menampilkan aksi teatrikal Sumpah Pregolan, perang TKR laut, aksi penyobekan bendera Belanda di Hotel Mojopahit, dan pembacaan puisi Surabaya karya K.H. Mustofa Bisri. Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya menjelaskan, Parade Surabaya Juang digelar agar warga Surabaya, terutama generasi muda, mengetahui makna sejarah peristiwa 10 November yang sesungguhnya. Perempuan yang akrab disapa Bu Risma ini ikut serta memeriahkan acara sambil mengenakan pakaian khas pejuang.

Empat hari setelah Parade Juang Surabaya, ribuan warga setempat ramai menonton Drama Kolosal Surabaya Membara yang dipentaskan di sekitar Tugu Pahlawan. Acara yang diadakan rutin setiap tahun tersebut kali ini mengangkat cerita tentang Cak Roeslan Abdulgani atau yang akrab dipanggil Cak Roes. Beliau merupakan negarawan dan tokoh politik Indonesia yang terlibat dalam beberapa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Tokoh Cak Roes dan pejuang-pejuang lainnya diperankan oleh para pelajar, seniman, TNI, dan anggota berbagai Karang Taruna di Surabaya. Koordinator Pelaksana Surabaya Membara, Taufik Hidayat mengatakan, "Kami selalu memvisualkan pertempuran ini. Agar sejarah pertempuran di Tugu Pahlawan yang pernah membara ini selalu dikenang,”

Sedangkan Konser Kebangsaan Radio Republik Indonesia akan diselenggarakan pada Sabtu, 18 November 2017 di Lapangan Kodam V/Brawijaya Surabaya. Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya akan menayangkan sebuah film pendek yang dipadukan dengan aksi teatrikal perjuangan untuk merefleksikan sejarah pada konser tersebut. 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Artikel ini sebenernya tugas nulis berita yang dikasihnya lumayan mendadak lol. Itung-itung latihan sih memang. Mau curhat dikit nih, minggu ini lagi hectic parah, tugas sebenernya cuma beberapa api bobotnya gede-gede dan susah. Ditambah lagi ini badan nggak bisa diajak kompromi, entah demam, ngantuk, dll. But, i know semua ini pasti ada manfaatnya buat gue ke depannya. Dan gue selalu inget kata-kata dari seorang Youtuber favorit gue, "Lo stres, lo terlalu worry ujung-ujungnya semua bakal beres juga kok. Karena ujungnya bakal sama, kenapa nggak pas ngerjainnya lo nggak usah stress, dan nggak usah terlalu kepikiran.". 

Gue tuh orangnya juga suka membandingkan diri dengan orang lain di sekitar gue. Bukan membandingkan yang gimana-gimana, gue berusaha ngeliat orang di sekitar gue banyak yang kerjaannya lebih numpuk dari gue, banyak yang mungkin masalahnya lebih berat dari gue. Ini membantu banget sih buat gue lebih banyak bersyukur sama Allah :)

And the good thing is.. I will get my short holiday next weekend! Gue udah beli tiket ke Bandung dengan mendadak dan nekat haha. Gue berusaha nggak mikirin bakal ada kerjaan apa minggu depannya, yang penting gue pengen enjoy bentar, rehat bentar karena gue tau pikiran gue butuh istirahat biar bisa berfungsi lagi dengan lebih baik.

Jadi yang mau gue sampein ke temen-temen, working hard itu bagus dan bahkan diperlukan untuk masa depan kita. Tapi bagi gue, kita juga harus tau kapan badan dan pikiran kita butuh istirahat refreshing sejenak. Kita juga harus mengapresiasi diri kita sendiri. Cari kebahagiaan sendiri, karena siapa yang mau membahagiakan kita kalo bukan diri sendiri. 

Okay, gue harus balik mengerjakan feature kelompok gue yang masih gue abaikan. Nanti kalau udah jadi, mungkin bakal gue post juga disini. 
Semangat semuanya! Jangan lupa bahagia!

You May Also Like

0 komentar