Menyambut
Hari Pahlawan tahun ini, berbagai kegiatan diadakan di kota-kota besar seperti
Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya. Mulai dari upacara, tabur bunga, hingga
pementasan-pementasan.
Di
Jakarta, Hari Pahlawan disambut dengan menghelat Upacara Ziarah Nasional di
Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata (10/11/2017). Peringatan ini ditandai
dengan bunyi sirene selama satu menit untuk mengenang pertempuran di Surabaya
pada 10 November 1945. Acara dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, peletakan
karangan bunga di monumen, pembacaan doa, dan ditutup dengan tabur bunga ke
beberapa pusara makam pahlawan. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo
dan dihadiri oleh Wakil Presiden M. Jusuf Kalla, sejumlah Menteri Kabinet
Kerja, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Persatuan Purnawirawan
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), anggota TNI/Polri, dan Dharma
Wanita.
Sehari
sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengadakan penganugerahan Gelar Pahlawan
Nasional di Istana Negara Jakarta (9/11/2017). Terdapat empat tokoh yang
mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Tahun 2017, yaitu Almarhum TGKH Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid dari Nusa Tenggara Barat, Almarhum Laksamana Malahayati
dari Aceh, Almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepulauan Riau, dan Lafran
Pane dari Yogyakarta. Sesuai dengan Pasal 26 UUD 1945, tokoh-tokoh tersebut
dianggap pernah memimpin dan melaksanakan perjuangan bersenjata atau perjuangan
politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut,
mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Upacara
Hari Pahlawan juga diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Taman
Makam Pahlawan Kusumanegara (9/11/2017). Ratusan anggota Bregada Rakyat,
sebutan untuk prajurit Keraton Yogyakarta, menghadiri upacara ini. Untuk
membangun suasana agar mirip dengan upacara prajurit pada zaman dahulu, para
Bregada mengenakan busana lengkap keprajuritan dan aba-aba upacara diucapkan
menggunakan Bahasa Jawa.
Selain
Jakarta dan Yogyakarta, Surabaya yang dijuluki sebagai Kota Pahlawan memiliki
serangkaian acara untuk mengenang jasa para pendahulunya. Dimulai dari Parade
Surabaya Juang, Drama Kolosal Surabaya Membara, dan Konser Kebangsaan Radio
Republik Indonesia.
Rangkaian
pertama, yaitu Parade Juang Surabaya digelar pada 5 November 2017. Rute yang
ditempuh dimulai dari Tugu Pahlawan hingga Taman Bungkul. Tidak hanya
berkeliling, parade juga menampilkan aksi teatrikal Sumpah Pregolan, perang TKR
laut, aksi penyobekan bendera Belanda di Hotel Mojopahit, dan pembacaan puisi Surabaya karya K.H. Mustofa Bisri. Tri
Rismaharini, Wali Kota Surabaya menjelaskan, Parade Surabaya Juang digelar agar
warga Surabaya, terutama generasi muda, mengetahui makna sejarah peristiwa 10
November yang sesungguhnya. Perempuan yang akrab disapa Bu Risma ini ikut serta
memeriahkan acara sambil mengenakan pakaian khas pejuang.
Empat
hari setelah Parade Juang Surabaya, ribuan warga setempat ramai menonton Drama
Kolosal Surabaya Membara yang dipentaskan di sekitar Tugu Pahlawan. Acara yang
diadakan rutin setiap tahun tersebut kali ini mengangkat cerita tentang Cak
Roeslan Abdulgani atau yang akrab dipanggil Cak Roes. Beliau merupakan
negarawan dan tokoh politik Indonesia yang terlibat dalam beberapa pertempuran
10 November 1945 di Surabaya. Tokoh Cak Roes dan pejuang-pejuang lainnya
diperankan oleh para pelajar, seniman, TNI, dan anggota berbagai Karang Taruna
di Surabaya. Koordinator Pelaksana Surabaya Membara, Taufik Hidayat mengatakan,
"Kami selalu memvisualkan pertempuran ini. Agar sejarah pertempuran di
Tugu Pahlawan yang pernah membara ini selalu dikenang,”
Sedangkan Konser Kebangsaan Radio Republik Indonesia akan diselenggarakan pada Sabtu, 18
November 2017 di Lapangan Kodam V/Brawijaya Surabaya. Radio Republik Indonesia
(RRI) Surabaya akan menayangkan sebuah film pendek yang dipadukan dengan aksi
teatrikal perjuangan untuk merefleksikan sejarah pada konser tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel ini sebenernya tugas nulis berita yang dikasihnya lumayan mendadak lol. Itung-itung latihan sih memang. Mau curhat dikit nih, minggu ini lagi hectic parah, tugas sebenernya cuma beberapa api bobotnya gede-gede dan susah. Ditambah lagi ini badan nggak bisa diajak kompromi, entah demam, ngantuk, dll. But, i know semua ini pasti ada manfaatnya buat gue ke depannya. Dan gue selalu inget kata-kata dari seorang Youtuber favorit gue, "Lo stres, lo terlalu worry ujung-ujungnya semua bakal beres juga kok. Karena ujungnya bakal sama, kenapa nggak pas ngerjainnya lo nggak usah stress, dan nggak usah terlalu kepikiran.".
Gue tuh orangnya juga suka membandingkan diri dengan orang lain di sekitar gue. Bukan membandingkan yang gimana-gimana, gue berusaha ngeliat orang di sekitar gue banyak yang kerjaannya lebih numpuk dari gue, banyak yang mungkin masalahnya lebih berat dari gue. Ini membantu banget sih buat gue lebih banyak bersyukur sama Allah :)
And the good thing is.. I will get my short holiday next weekend! Gue udah beli tiket ke Bandung dengan mendadak dan nekat haha. Gue berusaha nggak mikirin bakal ada kerjaan apa minggu depannya, yang penting gue pengen enjoy bentar, rehat bentar karena gue tau pikiran gue butuh istirahat biar bisa berfungsi lagi dengan lebih baik.
Jadi yang mau gue sampein ke temen-temen, working hard itu bagus dan bahkan diperlukan untuk masa depan kita. Tapi bagi gue, kita juga harus tau kapan badan dan pikiran kita butuh istirahat refreshing sejenak. Kita juga harus mengapresiasi diri kita sendiri. Cari kebahagiaan sendiri, karena siapa yang mau membahagiakan kita kalo bukan diri sendiri.
Okay, gue harus balik mengerjakan feature kelompok gue yang masih gue abaikan. Nanti kalau udah jadi, mungkin bakal gue post juga disini.
Semangat semuanya! Jangan lupa bahagia!